Selasa, 22 Maret 2011

Berbagai Jenis Pengangguran

Pengangguran merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi pemerintah. Pada umumnya pengangguran terjadi dan membengkak karena pertambahan jumlah penduduk lebih tinggi daripada pertambahan lapangan pekerjaan yang tersedia, walaupun ada pula sebab lainnya. Dalam ilmu ekonomi, pengangguran memiliki pengklasifikasian menurut beberapa hal.
Pengangguran sendiri merupakan masyarakat yang termasuk tenaga kerja, akan tetapi tidak bekerja. Seseorang dikatakan menganggur apabila ia tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan, tidak memiliki pekerjaan, sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulau bekerja, atau sedang mempersiapkan usaha baru.

Menurut penyebabnya, pengangguran dapat dibedakan menjadi:
  1. Pengangguran konjungtur yaitu pengangguran yang disebabkan oleh perubahan tingkat kegiatan perekonomian. Ketika kegiatan ekonomi mengalami kemunduran, perusahaan harus mengurangi kegiatan produksi. Hal ini mengharuskan pemberhentian sebagian tenaga kerja.
  2. Pengangguran struktural merupakan pengangguran yang disebabkan oleh perubahan struktur dan corak kegiatan ekonomi.
  3. Pengangguran friksional yaitu pengangguran yang terjadi karena adanya kesenjangan antara pencari kerja dan lowongan kerja. Kesenjangan tersebut dapat berupa kesenjangan waktu, informasi, atau jarak. Hal itu menyebabkan pekerja harus mengundurkan diri dan mencari pekerjaan yang lebih baik.
  4. Pengangguran musiman merupakan pengangguran yang terjadi secara berkala. Contohnya, petani yang menganggur pada saat selang musim tanam dengan musim panen.
  5. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi karena adanya perubahan tenaga manusia menjadi mesin.
  6. Pengangguran voluntary pengangguran yang terjadi karena pekerja dengan sukarela mengundurkan diri.
Berdasarkan sifatnya, pengangguran dapat dibedakan menjadi:
  1. Pengangguran terbuka, yaitu angkatan kerja yang benar- benar tidak memiliki pekerjaan.
  2. Semi menganggur, yaitu angkatan kerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam sepekan.
  3. Pengangguran terselubung, yaitu angkatan kerja yang tidak optimal dalam melakukan pekerjaan sehingga terjadi kelebihan tenaga kerja.

0 komentar:

Posting Komentar